Selasa, 29 Oktober 2013

PTK KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR'AN



 Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek
Pada Bidang Studi Al-Qur’an Hadist Melalui  Metode Drill And Practice
Pada Siswa Kelas 3 MI Al-Hikmah Buduran Sidoarjo
Oleh : Fitria Nur Laili

ABSTRAK

Permasalahan pendidikan siswa selalu muncul bersamaan dengan berkembangnya meningkatnya kemampuan siswa serta situasi dan kondisi lingkungan yang ada, disamping itu masih diberlakukannya sistem guru kelas di MI, dan cara pendekatan konvensional sudah dianggap tidak efektif serta menimbulkan kejenuhan di dalam kelas, oleh karenanya guru dituntut ntuk selalu dan terus berupaya memperbaiki pengelolaan pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan sarana termudah untuk meneliti, menyempurnakan dan mengevaluasi pengelolaan pembelajaran. Metode Drill and Practice dimaksudkan menjadikan kebiasaan guru yang hanya menyampaikan materi dengan ceramah dan monoton menjadi bervariasi dan memberikan latihan-latihan sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dan dapat memotivasi siswa serta siswa semakin katif. Akhirnya dapat meningkatkan kemampuan menghafal.
Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan kemampuan menghafal siswa dengan menggunakan metode drill and practice. Dan sejauh mana aktivitas siswa serta kemampuan mengerjakan tes.
Metode driil and practice memiliki dampak positif dalam meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (44,19 %), siklus II (88,37%), dan siklus III (95,35%).
Hasil penelitian penerapan metode drill and practice tebukti signifikan (1) meningkatkan kemampuan menghafal siswa yang diikuti dengan (2) peningkatan aktivitas siswa serta (3) adanya peningkatan hasil tes.

           
PENDAHULUAN
        Al-Qur’an dan Hadits merupakan dua sumber ajaran Islam dan pedoman hidup bagi umat Islam. Keduanya mengajarkan prinsip-prinsip dan tata aturan kehidupan yang harus dijalankan oleh umatnya, tidak hanya terkait dengan tata hubungan manusia dengan Rabbnya (Hablum minallah) tetapi juga tata aturan dalam kehidupan dengan sesama manusia (Hablum minannas).
Mata pelajaran Al-Qur’an-Hadist di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an dan Hadist dengan benar, serta hafalan terhadap surah-surah pendek dalam Al-Qur’an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surah surah pendek tersebut dan hadist hadist tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.
Secara substansial mata pelajaran Al-Qur’an-Hadist memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik  untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an-Hadist sebagai sumber utama  ajaran islam  dan sekaligus menjadi  pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Pada abad 21 ini, kita perlu menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran disekolah-sekolah, peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan dalam mempersiapkan anak didik untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat diabad 21 akan sangat berbeda dengan peranan tradisional yang selama ini masih dipegang oleh sekolah-sekolah.
Tampaknya, perlu adanya perubahan pradigma dalam menelaah proses  belajar siswa dan interaksi antara siswa dan guru karena Proses belajar mengajar di kelas berhasil dengan baik, efektif, dan efesien apabila terjadi interaksi antar guru, siswa, dan lingkungan. Guru harus mampu mewujudkan suasana yang menyenangkan agar peserta didik aktif dan kreatif, karena guru salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar. Guru harus melakukan peningkatan pelayanan pendidikan agar mutu pendidikan sesuai dengan mutu pendidikan yang terjadi di luar sekolah. Lebih tepatnya, peningkatan pelayanan diawali dengan peningkatan pelayanan profesional guru dalam menangani proses belajar mengajar di kelas.
 proses  belajar mengajar dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa dengan baik jika seorang guru professional dalam profesinya, serta memiliki penampilan/gaya mengajar yang baik, peran guru dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits mempunyai hubungan erat dengan cara mengaktifkan siswa dalam belajar, terutama dalam proses pengembangan keterampilannya. Tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang guru dalam pelajaran al-Qur’an Hadits yaitu memiliki metode yang tepat dalam mengajar sehingga dapat menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar agar dapat meningkatkan prestasi belajar.
Metode drill and practice memiliki  peran  untuk  memudahkan  belajar  siswa terutama  pada  bidang  studi  al-Qur’an  dan  Hadits. Sebab metode ini merupakan suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur melaksanakannya membina anak dalam meningkatkan penguasaan ketrampilan bahkan memberikan kemampuan dasar kepada siswa dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari membaca Al-Qur’an Hadist dengan sempurna, Kemampuan untuk mencapai keberhasilan belajar secara akurat dan tuntas adalah dengan berlatih dan melakukan praktek, yang diterapkan pada berbagai subjek mata pelajaran. Berlatih juga bisa dikatakan bagian dari praktek sebagai prosedur pembelajaran, corntohnya: Drill (berlatih) : mengeja kata, menghapal. Practice (praktek) : menulis.
Metode drill and practice dalam beberapa sumber juga sering disebut sebagai metode latihan yang disebut juga metode training, yang merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
 Oleh  karena  itu,  sangatlah  mungkin  metode drill and practice ini  dapat berpengaruh  pada  prestasi  belajar  Al-Qur’an Hadist,  baik  dari  segi  memudahkan  dalam menghafal  dan menulis materi,  pemahaman  materi,  penerapan  materi  dan  pada  akhirnya nilai evaluasi belajar.
            Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek pada bidang studi Al-Qur’an Hadist melalui metode drill and practice pada siswa kelas 3 MI Al-Hikmah Buduran Sidoarjo?. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah Untuk  meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek pada bidang studi Al-Qur’an Hadist melalui metode drill and practice pada siswa kelas 3 MI Al-Hikmah Buduran Sidoarjo semester genap tahun pembelajaran 2009/2010. Adapun manfaat penelitian ini adalah Meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits, Diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru
METODOLOGI PENELITIAN
              Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu metode  pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil diinginkan dapat tercapai.penelitian akan dihentikan apabila ketuntasan belajar secara klasikal telah mencapai 85% atau lebih. Jadi dalam penelitian ini, peneliti tidak tergantung pada jumlah sikus yang harus dilalui.
              Tempat penelitian ini bertempat di MI Al-Hikmah Buduran sidoarjo tahun pelajaran 2009/2010. Adapun waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 maret- 30 April semester genap tahun pelajaran  2009/2010. Sedangkan subjek penelitian siswa-siswi kelas 3 sebanyak 43 siswa pada pokok bahasan menghafal surah –surah pendek.
Rancangan Penelitian
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih,yaitu penelitian tindakan,maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti 1997:6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu kesiklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi Planning (rencana), Action (tindakan), Observation, (pengamatan), Reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
Siklus 3 Gambar 1. Alur PTK
Penjelasan alur diatas adalah:
1.      Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah,tuuan dan membuat rencana tindakan,termasak didalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran.
2.      Kegiatan dan pengamatan,meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membagun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode Driil and practice.
3.      Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi  oleh pengamat.
4.      Rancangan/rencana yang direvisi,berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.observasi dibagi dala tiga putaran,yaitu putaran1,2,dan 3, dimana masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama(alur kegiatan yang sama)dan membahas satu sub pkok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif diakhir masing-masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki system pengajaran yang telah dilaksanakan
            Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1,2, dan 3, dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama(alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif diakhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1.      Silabus.
2.      Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3.      Lembar Kegitan Siswa.
4.      Lembar observasi
Lembar observasi, untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Metode Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi aktivitas siswa, dokumen hasil belajar siswa dan tes formatif.
Teknik Analisis Data
            Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data.
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau presentase kemampuan menghafal siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes pada setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu:
1.      Untuk menilai ulangan atau tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa,yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada dikelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata formaif dapat dirumuskan:
 
Dengan   :          = Nilai rata-rata
                           = Jumlah semua nilai siswa
                           = Jumlah siswa
2.      Untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud,1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila dikelas terseut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

0 komentar:

Posting Komentar