Meningkatkan
Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek
Pada
Bidang Studi Al-Qur’an Hadist Melalui
Metode Drill And Practice
Pada
Siswa Kelas 3 MI Al-Hikmah Buduran Sidoarjo
ABSTRAK
Permasalahan pendidikan siswa selalu muncul
bersamaan dengan berkembangnya meningkatnya kemampuan siswa serta situasi dan
kondisi lingkungan yang ada, disamping itu masih diberlakukannya sistem guru
kelas di MI, dan cara pendekatan konvensional sudah dianggap tidak efektif
serta menimbulkan kejenuhan di dalam kelas, oleh karenanya guru dituntut ntuk
selalu dan terus berupaya memperbaiki pengelolaan pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan
sarana termudah untuk meneliti, menyempurnakan dan mengevaluasi pengelolaan
pembelajaran. Metode Drill and Practice dimaksudkan menjadikan kebiasaan guru
yang hanya menyampaikan materi dengan ceramah dan monoton menjadi bervariasi
dan memberikan latihan-latihan sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dan
dapat memotivasi siswa serta siswa semakin katif. Akhirnya dapat meningkatkan
kemampuan menghafal.
Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan
kemampuan menghafal siswa dengan menggunakan metode drill and practice.
Dan sejauh mana aktivitas siswa serta kemampuan mengerjakan tes.
Metode driil
and practice memiliki dampak positif dalam meningkatkan kemampuan menghafal
surah-surah pendek yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa
dalam setiap siklus, yaitu siklus I (44,19 %), siklus II (88,37%), dan siklus
III (95,35%).
Hasil penelitian penerapan metode drill and
practice tebukti signifikan (1) meningkatkan kemampuan menghafal siswa yang
diikuti dengan (2) peningkatan aktivitas siswa serta (3) adanya peningkatan
hasil tes.
PENDAHULUAN
Al-Qur’an dan Hadits merupakan dua sumber ajaran Islam dan pedoman hidup bagi umat Islam. Keduanya mengajarkan prinsip-prinsip dan tata aturan kehidupan
yang harus dijalankan
oleh umatnya, tidak hanya terkait
dengan tata hubungan manusia dengan Rabbnya (Hablum minallah) tetapi juga tata aturan dalam kehidupan
dengan sesama manusia (Hablum minannas).
Mata
pelajaran Al-Qur’an-Hadist di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata
pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an dan
Hadist dengan benar, serta hafalan terhadap surah-surah pendek dalam Al-Qur’an,
pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surah surah pendek tersebut
dan hadist hadist tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.
Secara
substansial mata pelajaran Al-Qur’an-Hadist memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikan ajaran dan
nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an-Hadist sebagai sumber utama ajaran islam
dan sekaligus menjadi pegangan
dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Pada
abad 21 ini, kita perlu menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran
disekolah-sekolah, peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan dalam
mempersiapkan anak didik untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidupan
bermasyarakat diabad 21 akan sangat berbeda dengan peranan tradisional yang
selama ini masih dipegang oleh sekolah-sekolah.
Tampaknya,
perlu adanya perubahan pradigma dalam menelaah proses belajar siswa dan interaksi antara siswa dan
guru karena Proses belajar mengajar
di kelas berhasil dengan baik, efektif, dan efesien apabila terjadi interaksi
antar guru, siswa, dan lingkungan. Guru harus mampu mewujudkan suasana yang
menyenangkan agar peserta didik aktif dan kreatif, karena guru salah satu
faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar. Guru harus
melakukan peningkatan pelayanan pendidikan agar mutu pendidikan sesuai dengan
mutu pendidikan yang terjadi di luar sekolah. Lebih tepatnya, peningkatan
pelayanan diawali dengan peningkatan pelayanan profesional guru dalam menangani
proses belajar mengajar di kelas.
proses
belajar mengajar dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa dengan baik
jika seorang guru professional dalam profesinya, serta memiliki penampilan/gaya
mengajar yang baik, peran guru dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits mempunyai
hubungan erat dengan cara mengaktifkan siswa dalam belajar, terutama dalam
proses pengembangan keterampilannya. Tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang
guru dalam pelajaran al-Qur’an Hadits yaitu memiliki metode yang tepat dalam
mengajar sehingga dapat menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar agar
dapat meningkatkan prestasi belajar.
Metode drill and practice memiliki peran untuk memudahkan belajar siswa terutama pada bidang studi al-Qur’an
dan
Hadits.
Sebab metode ini merupakan suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan
kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih
tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan,
serta teratur melaksanakannya membina anak dalam meningkatkan penguasaan
ketrampilan bahkan memberikan kemampuan dasar kepada siswa dalam membaca,
menulis, membiasakan dan menggemari membaca Al-Qur’an Hadist dengan sempurna,
Kemampuan untuk mencapai keberhasilan belajar secara akurat dan tuntas adalah
dengan berlatih dan melakukan praktek, yang diterapkan pada berbagai subjek
mata pelajaran. Berlatih juga bisa dikatakan bagian dari praktek sebagai
prosedur pembelajaran, corntohnya: Drill (berlatih) : mengeja kata, menghapal.
Practice (praktek) : menulis.
Metode drill and practice dalam beberapa sumber
juga sering disebut sebagai metode latihan yang disebut juga metode training,
yang merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan
kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara
kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan
untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
Oleh karena itu, sangatlah
mungkin
metode
drill and practice ini dapat berpengaruh pada
prestasi
belajar
Al-Qur’an
Hadist, baik dari segi memudahkan dalam menghafal dan menulis materi, pemahaman materi, penerapan materi
dan
pada
akhirnya
nilai evaluasi belajar.
Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Bagaimana meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek pada
bidang studi Al-Qur’an Hadist melalui metode drill and practice pada siswa
kelas 3 MI Al-Hikmah Buduran Sidoarjo?. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah
Untuk meningkatkan kemampuan menghafal
surah-surah pendek pada bidang studi Al-Qur’an Hadist melalui metode drill and
practice pada siswa kelas 3 MI Al-Hikmah Buduran Sidoarjo semester genap tahun
pembelajaran 2009/2010. Adapun manfaat penelitian ini adalah Meningkatkan
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits, Diharapkan dapat
membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan (action research) karena penelitian dilakukan untuk
memecahkan masalah pembelajaran dikelas. Penelitian ini juga termasuk
penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu metode pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil diinginkan
dapat tercapai.penelitian akan dihentikan apabila ketuntasan belajar secara
klasikal telah mencapai 85% atau lebih. Jadi dalam penelitian ini, peneliti
tidak tergantung pada jumlah sikus yang harus dilalui.
Tempat penelitian ini bertempat di
MI Al-Hikmah Buduran sidoarjo tahun pelajaran 2009/2010. Adapun waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 maret- 30 April semester genap
tahun pelajaran 2009/2010. Sedangkan
subjek penelitian siswa-siswi kelas 3 sebanyak 43 siswa pada pokok bahasan menghafal
surah –surah pendek.
Rancangan
Penelitian
Sesuai dengan jenis penelitian yang
dipilih,yaitu penelitian tindakan,maka penelitian ini menggunakan model
penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti 1997:6), yaitu
berbentuk spiral dari siklus yang satu kesiklus yang berikutnya. Setiap siklus
meliputi Planning (rencana), Action (tindakan), Observation,
(pengamatan), Reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya
adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa
identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan
kelas dapat dilihat pada gambar berikut:
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
Siklus 3 Gambar 1. Alur PTK
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
Siklus 3 Gambar 1. Alur PTK
Penjelasan alur diatas adalah:
1.
Rancangan/rencana
awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah,tuuan dan
membuat rencana tindakan,termasak didalamnya instrument penelitian dan
perangkat pembelajaran.
2.
Kegiatan
dan pengamatan,meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya
membagun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari
diterapkannya metode Driil and practice.
3.
Refleksi,
peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan
yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
4.
Rancangan/rencana
yang direvisi,berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang
direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.observasi dibagi dala tiga
putaran,yaitu putaran1,2,dan 3, dimana masing-masing putaran dikenai perlakuan
yang sama(alur kegiatan yang sama)dan membahas satu sub pkok bahasan yang
diakhiri dengan tes formatif diakhir masing-masing putaran. Dibuat dalam tiga
putaran dimaksudkan untuk memperbaiki system pengajaran yang telah dilaksanakan
Observasi
dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1,2, dan 3, dimana masing putaran
dikenai perlakuan yang sama(alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok
bahasan yang diakhiri dengan tes formatif diakhir masing putaran. Dibuat dalam
tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah
dilaksanakan.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari:
1.
Silabus.
2.
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3.
Lembar
Kegitan Siswa.
4.
Lembar
observasi
Lembar observasi, untuk mengamati aktivitas
siswa selama proses pembelajaran.
Metode Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini
diperoleh melalui observasi aktivitas siswa, dokumen hasil belajar siswa dan tes
formatif.
Teknik
Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu
metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data.
Untuk
menganalisis tingkat keberhasilan atau presentase kemampuan menghafal siswa
setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tes pada setiap akhir putaran.
Analisis
ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu:
1.
Untuk
menilai ulangan atau tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang
diperoleh siswa,yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada dikelas
tersebut sehingga diperoleh rata-rata formaif dapat dirumuskan:
Dengan :
=
Nilai rata-rata
= Jumlah
semua nilai siswa
= Jumlah
siswa
2.
Untuk
ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu
secara perorangan dan secara klasikal. berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar
mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud,1994), yaitu seorang siswa telah tuntas
belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas
belajar bila dikelas terseut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih
dari sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan
rumus sebagai berikut:
0 komentar:
Posting Komentar